sumber gambar : fasconetwork.co.cc
Packet Tracer adalah software simulator jaringan yang dapat digunakan dalam pelatihan dan dapat juga sebagai alternatif membuat suatu gambaran jika seseorang ingin membangun sebuah jaringan berskala besar, dan memungkinkan seseorang untuk menciptakan jaringan dengan hampir tidak terbatas jumlah perangkat dan mengalami masalah tanpa harus membeli router nyata yang terbilang mahal.
Packet Tracer bertujuan untuk memberikan simulasi realistis dari jaringan fungsional, aplikasi itu sendiri menggunakan hanya sebagian kecil dari fitur yang ditemukan dalam perangkat keras yang sebenarnya menjalankan Cisco IOSTM saat ini.
Persyaratan sistem :
1. Minimum konfigurasi:
* CPU: Intel Pentium III 500 MHz atau setara
* OS: Microsoft Windows XP, Microsoft Windows Vista, Microsoft Windows 7, Fedora 11, atau Ubuntu 8.04 LTS
* RAM: 256 MB Gratis
* Storage: 250 MB ruang disk bebas
* Resolusi layar: 800 x 600
* Adobe Flash Player
* Bahasa font yang mendukung Unicode encoding (jika melihat dalam bahasa lain selain Bahasa Inggris)
* Terbaru driver kartu video dan pembaruan sistem operasi
2. Fitur konfigurasi:
* CPU: Intel Pentium III 1.0 GHz atau lebih baik
* RAM:> 512 MB
* Storage: 300 MB ruang disk bebas
* Resolusi layar: 1024 x 768
* Kartu suara dan speaker
* Konektivitas internet (jika menggunakan fitur multiuser)
sumber : get-war.blogspot.com
Selengkapnya...
CLICKSOR
Kata Penyemangat Hidup Agar Selalu Mau Belajar
kemapuan belum tentu menjadikan seorang mahir/ahli, karena mahir/ahli adalah pilihan, karena pilihan itu, yang tidak mampu menjadi mahir, tiada yang tidak mungkin, ayo semangat untuk selalu belajar. Sukses Sukses Sukses
Jumat, 25 Maret 2011
SEKILAS LINUX
sumber gambar : bensusilo.co.cc
LINUX adalah inti dari suatu sistem operasi sejenis UNIX yang bersifat bebas untuk komputer pribadi (PC) maupun anjungan (platform) perangkat keras lainnya. Secara umum sistem operasi yang menggunakan kernel LINUX sudah biasa disebut LINUX, meskipun semestinya kita menyebutnya GNU/ LINUX karena LINUX kurang bermakna tanpa GNU. Hal ini bukanlah suatu yang berlebihan karena tanpa aplikasi yang dikembangkan Free Software Foundation, LINUX hanyalah sebuah kernel.
GNU
GNU merupakan akronim rekursif dari GNU’s Not Unix (GNU bukan Unix). Pengembangannya bermula dari gagasan Richard Stallman, pengembang perangkat lunak di MIT Lab. yang menentang perangkat lunak berkepemilikan (proprietary software) dimana orang mesti membayar lisensi untuk menggunakannya. Ia lalu keluar dari MIT dan mendirikan Free Software Foundation (Yayasan Perangkat Lunak Bebas) pada tahun 1984. Sejak itu FSF mengembangkan dan menyebarkan perangkat lunak untuk sistem operasi (yang serupa) UNIX secara bebas. Pengertian bebas di sini lebih kurang berarti bebas untuk disalin, dipakai, diubahsuai maupun disebarluaskan.
GNU menamakan lisensinya sebagai GNU GPL (General Public License). Semua perangkat lunak yang berada di bawah lisensi ini diperlakukan sebagai perangkat lunak bebas. Silahkan rujuk ke www.gnu.org untuk lebih jelasnya.
Linux
LINUX pertama kali dikembangkan pada tahun 1991 oleh Linus Benedict Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki, Finlandia. Dia mengembangkan kernel (inti sistem operasi) berdasarkan standar POSIX (Portable Operating System Interface). Sistem ini berjalan mirip UNIX, sehingga banyak yang menganggapnya klon dari UNIX. Pada kenyataannya memang keduanya hampir selaras. Perangkat lunak yang dikembangkan untuk UNIX dapat berjalan pada LINUX dengan atau bahkan tanpa penyesuaian.
Distribusi Linux
Linux adalah OS yang free, free bukan berarti gratis tetapi dapat didistribusikan tanpa harus membayar lisensi kepada pembuatnya. Linux dapat diambil atau didownload dari internet atau dengan membeli CD yang ada di pasaran.
Linux didistribusikan oleh banyak vendor dan masing masing vendor mengembangkan utilitas untuk mempermudah pengguna. Ada beberapa distribusi linux yang terkenal di Indonesia umumnya dan di bali khususnya antara lain :
RedHat
RedHat merupakan distro linux yang sangat populer di amerika, disamping itu RedHat juga banyak digunakan oleh komunitas linux di indonesia karena alasan kemudahan yang ditawarkan seperti dukungan terhadap PC baru, mengenal banyak hardware, tampilan grafiknya yang indah dengan base GNOME dengan windows menagernya yang sangat menyerupai windows dari microsoft.
RedHat juga terkenal dengan RPM dn linuxconf, yang sangat membantu para pemula dalam linux untuk untuk menginstall dan mengkunfigurasi linux. Untuk lebih detail bisa mengunjungi situs resmi RedHat di www.redhat.com
Slackware
Slackware termasuk distro yang tua ? namun boleh dibilang tua tua keladi, karena kehandalannya dan kemanannya untuk applikasi server. Slackware menawarkan pkgtool untuk installasi paket software yang ada. Slackware menggunakan style BSD yaitu bentuk istallasi service yang berbeda dengan Syste V yang kebanyak distro linux pergunakan. Slackware secara default akan menggunakan KDE sebagai Xwindowsnya. Untuk informasi lebih detail bisa mengunjungi site resmi distro slackware di www.slackware.com
Mandrake
Mandrake adalah disro linux yang terkenal di eropa, dan sangat terkenal dengan tampilan grafisnya yang selalu memanjakan user, banyak dukungan hardwarenya. Oleh karena itu banyak komunitas linux yang menggunakannya disamping RedHat, khususnya komunitas yang ada di bali.
Hampir semua pasilitas yang ada di RedHat ada di Mandrake, namun dukungan Mandrake terhadap grapis yang benar benar menyerupai windows dari microsoft sangatlah bagus. Sering orang bilang Mandrake adalah saudara misannya RedHat. Mandrake secara default menggunakan X-Windows KDE dan adminitrasi tools dengan Drakconf.
Untuk lebih detail silahkan kunjungi situs resminya di www.linux-mandrake.com
SuSE
SuSE adalah distro yang berasal dari jerman, SuSE juga menggunakan RPM dalam installasi softwarenya. SuSE menngunakan Yast sebagai tool administratornya. SuSE secara default akan menggunakan X-Windows KDE. Situs resmi distro ini adalah www.suse.de atau www.suse.com
Masih banyak lagi distro distro yang lain, yang belom dibahas, dari sekian banyak yang ada, maka pilihan ada di tangan kita disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Selengkapnya...
LINUX adalah inti dari suatu sistem operasi sejenis UNIX yang bersifat bebas untuk komputer pribadi (PC) maupun anjungan (platform) perangkat keras lainnya. Secara umum sistem operasi yang menggunakan kernel LINUX sudah biasa disebut LINUX, meskipun semestinya kita menyebutnya GNU/ LINUX karena LINUX kurang bermakna tanpa GNU. Hal ini bukanlah suatu yang berlebihan karena tanpa aplikasi yang dikembangkan Free Software Foundation, LINUX hanyalah sebuah kernel.
GNU
GNU merupakan akronim rekursif dari GNU’s Not Unix (GNU bukan Unix). Pengembangannya bermula dari gagasan Richard Stallman, pengembang perangkat lunak di MIT Lab. yang menentang perangkat lunak berkepemilikan (proprietary software) dimana orang mesti membayar lisensi untuk menggunakannya. Ia lalu keluar dari MIT dan mendirikan Free Software Foundation (Yayasan Perangkat Lunak Bebas) pada tahun 1984. Sejak itu FSF mengembangkan dan menyebarkan perangkat lunak untuk sistem operasi (yang serupa) UNIX secara bebas. Pengertian bebas di sini lebih kurang berarti bebas untuk disalin, dipakai, diubahsuai maupun disebarluaskan.
GNU menamakan lisensinya sebagai GNU GPL (General Public License). Semua perangkat lunak yang berada di bawah lisensi ini diperlakukan sebagai perangkat lunak bebas. Silahkan rujuk ke www.gnu.org untuk lebih jelasnya.
Linux
LINUX pertama kali dikembangkan pada tahun 1991 oleh Linus Benedict Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki, Finlandia. Dia mengembangkan kernel (inti sistem operasi) berdasarkan standar POSIX (Portable Operating System Interface). Sistem ini berjalan mirip UNIX, sehingga banyak yang menganggapnya klon dari UNIX. Pada kenyataannya memang keduanya hampir selaras. Perangkat lunak yang dikembangkan untuk UNIX dapat berjalan pada LINUX dengan atau bahkan tanpa penyesuaian.
Distribusi Linux
Linux adalah OS yang free, free bukan berarti gratis tetapi dapat didistribusikan tanpa harus membayar lisensi kepada pembuatnya. Linux dapat diambil atau didownload dari internet atau dengan membeli CD yang ada di pasaran.
Linux didistribusikan oleh banyak vendor dan masing masing vendor mengembangkan utilitas untuk mempermudah pengguna. Ada beberapa distribusi linux yang terkenal di Indonesia umumnya dan di bali khususnya antara lain :
RedHat
RedHat merupakan distro linux yang sangat populer di amerika, disamping itu RedHat juga banyak digunakan oleh komunitas linux di indonesia karena alasan kemudahan yang ditawarkan seperti dukungan terhadap PC baru, mengenal banyak hardware, tampilan grafiknya yang indah dengan base GNOME dengan windows menagernya yang sangat menyerupai windows dari microsoft.
RedHat juga terkenal dengan RPM dn linuxconf, yang sangat membantu para pemula dalam linux untuk untuk menginstall dan mengkunfigurasi linux. Untuk lebih detail bisa mengunjungi situs resmi RedHat di www.redhat.com
Slackware
Slackware termasuk distro yang tua ? namun boleh dibilang tua tua keladi, karena kehandalannya dan kemanannya untuk applikasi server. Slackware menawarkan pkgtool untuk installasi paket software yang ada. Slackware menggunakan style BSD yaitu bentuk istallasi service yang berbeda dengan Syste V yang kebanyak distro linux pergunakan. Slackware secara default akan menggunakan KDE sebagai Xwindowsnya. Untuk informasi lebih detail bisa mengunjungi site resmi distro slackware di www.slackware.com
Mandrake
Mandrake adalah disro linux yang terkenal di eropa, dan sangat terkenal dengan tampilan grafisnya yang selalu memanjakan user, banyak dukungan hardwarenya. Oleh karena itu banyak komunitas linux yang menggunakannya disamping RedHat, khususnya komunitas yang ada di bali.
Hampir semua pasilitas yang ada di RedHat ada di Mandrake, namun dukungan Mandrake terhadap grapis yang benar benar menyerupai windows dari microsoft sangatlah bagus. Sering orang bilang Mandrake adalah saudara misannya RedHat. Mandrake secara default menggunakan X-Windows KDE dan adminitrasi tools dengan Drakconf.
Untuk lebih detail silahkan kunjungi situs resminya di www.linux-mandrake.com
SuSE
SuSE adalah distro yang berasal dari jerman, SuSE juga menggunakan RPM dalam installasi softwarenya. SuSE menngunakan Yast sebagai tool administratornya. SuSE secara default akan menggunakan X-Windows KDE. Situs resmi distro ini adalah www.suse.de atau www.suse.com
Masih banyak lagi distro distro yang lain, yang belom dibahas, dari sekian banyak yang ada, maka pilihan ada di tangan kita disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Selengkapnya...
Linux BackTrack Dengan Fitur
sumber gambar : burnyozmon.blogspot.com
Linux BackTrack dengan fitur-fitur yang menarik hanya ada 2 OS ( WinXP dan Ubuntu ) sekarang bisa tambah lagi menjadi 3 OS, OS yang terakhir adalah Linux BackTrack turunan dari Slack, yang merupakan distro live CD dengan fitur-fitur yang lengkap untuk melakukan penetrasi, namun bisa di install atau di copy ke hardisk, baik langsung saja kita memulainya.
Asumsi laptop anda sudah mempunyai settingan :
1.Posisi booting sebelum ada linux BackTrack adalah 2 OS ( pilihannya Ubuntu dan WinXP, booting ini biasanya digenerate pada saat kita menginstall linux Ubuntu, jadi step instalasi OS nya = WinXP baru Ubuntu ).
2.Ada partisi kosong di Linux Ubuntu ( pada saat saya instalasi ubuntu directory /home (sda7) itu sizenya lumayan besar kurang lebih ada 5-7 GB, memungkinkan BackTrack bisa saya copy ke directory ini )
3.No. 2 adalah option yang saya pakai, option lain anda bisa mengalokasikan partisi Windows untuk BackTrack ini, misal buat partisi baru menggunakan Partition Magic dan alokasikan 4/5 GB untuk si BackTrack.
4.Anda sudah mencoba menjalankan BackTrack live CD dan berjalan dengan baik di laptop anda.
4 asumsi yang diatas diharapkan sudah pernah anda jalankan dan tidak ada masalah.
Langsung saja kita mencoba untuk Install / Copy ke BackTrack Live CD ke laptop.
1.Masukkan BackTrack linux ke CD dan jalankan live CD di laptop anda.
2.Arahkan ke menu KDE atau mirip dengan Start kalo di windows dan pilih > Backtrack > Install BackTrack ( Not Tested !).
3.Perhatikan option-option yang ada :
•Source : ini otomatis yang menggenerate adalah sistem, jadi jangan di rubah, isinya adalah mount dari BackTrack Live CD, jadi biarkan default.
•Install BackTrack to: arahkan ke partisi yang sudah anda siapkan, sebaiknya anda lihat 1 per satu partisi yang ada di BakcTrack ada di /mnt/sda… silahkan anda lihat partisi mana yang sudah anda siapkan, dan selanjutnya pilih partisi tersebut untuk dialokasikan untuk linux BackTrack
•Write New MBR ( lilo.mbr ) to: biarkan default, umumnya adalah /dev/sda, isinya adalah mengarahkan file ke media MBR yang nantinya akan di baca laptop pada saat dia pertamakali booting.
•Instalation method: pilih “Real”, dan hilangkan checklist atau silang pada “Restore Original MBR after Lilo
4. Jika semua sudah berdasarkan settingan yang sudha disiapkan klik “Install”, nantinya presentasenya akan berjalan, tunggu hingga Complete.
5. Setelah Complete, cobalah periksa pada partisi yang sudah anda siapkan apakan BackTrack anda sudah tercopy disana.
6. Jika sudah pasti tercopy, keluarkan BackTrack Live CD dan restartlah laptop anda.
7. Jangan panik, hanya akan ada 1 pilihan pada saat booting Lilo menampilkan “BackTrack”, WinXP dan Ubutunya harus kita setting di Lilo si BackTrack ini, lanjutkan pilih BackTrack di Lilo.
8. Akan muncul Form Login, dengan keterangan User ‘root’ dan passwordnya ‘toor’, silahkan login dengan acount tersebut.
9. Jika sudah login, maka kita akan setting Lilo untuk menambahkan WinXP dan Ubuntu ke bootabl laptop, file konfigurasi Lilo ada di : /etc/lilo.conf
10. Edit filenya menggunakan mc, bt#me -e /etc/lilo.conf
11. Dan ini adalah settingan Lilo pada laptop yang saya pakai, anda bisa mencobanya:
=================== lilo.conf ======================
boot = /dev/sda
prompt
timeout = 60
#bitmap=/boot/splash.bmp
change-rules
reset
#vga = 769,771/773/792
vga = 769
image = /boot/vmlinuz
root = current
label = BackTrack
read-only
#Dibawah ini adalah penambahannya, yg diatas jangan dirubah, settingan defaultnya.
#Windows
other = /dev/sda1 <= partisi Windows umumnya ada pada disini label = WinXP <= label yang akan muncul di Lilo pada saat boot table = /dev/sda <= alokasi table pada MBR #Ubuntu image = /mnt/sda6/boot/vmlinuz-2.6.24-19-generic initrd = /mnt/sda6/boot/initrd.img-2.6.24-19-generic root = /dev/sda6 label = Ubuntu =============================================== Pada bagian “<=” adalah keterangan, aslinya tidak ada pada lilo.conf ini. Pada Windows alokasi tersebut sudah akan menjalankan sistemnya pada saat booting, namun sedikit rumit untuk Ubuntunya, akan saya jelaskan dibawah ini : image : vmlinuz / image boot yang berada pada mount point ubuntu, pada opsi ini BackTrack me mount nya di sda6 dan tinggal saya arahkan saja ke file vmlinuz-2.6.24-19-generic, vmlinuz ini bisa ada banyak pada Ubuntu, tergantung update yang sering anda jalankan, tinggal kita pilih kernel versi berapa yang akan kita jalankan nanti, pilihan ini juga harus anda ingat-ingat, jika anda menjalankan auto update lagi maka pada Ubuntu anda akan ada kernel baru dan anda harus merubah settingan ini, dan sesuaikan dengan kernel yang sudah anda update. • initrd : sama halnya dengan keterangan diatas, ini adalah bagian bootable pada Ubuntu dan versi kernelnya harus sama dengan isian pada image (-2.6.24-19-generic, belakangnya harus sama) • root : alokasi partisi untuk linux Ubuntu pada /dev/ biasanya jika pada mount /mnt/ Ubuntu ke pada sda6 maka pada /dev nya pun akan berada pada /dev/sda6 • label : label yang akan muncul pada layar Lilo anda, untuk mewakili Ubuntu. 12. Setelah langkah panjang diatas, simpanlah file lilo.conf ( F2 atau klik save ) 13. Cobalah reboot BackTrack anda untuk melihat hasilnya bt#reboot 14. Jika berhasil akan ada 3 menu pilihan pada Lilo ( BackTrack, WinXP dan Ubuntu ) 15. Anda tinggal mencoba satu per satu pilihan tersebut. 16. Untuk menjalankan desktop Linux BackTrack anda, loginlah sebagai root dengan password toor, kemudian jalankan startx bt#startx [enter] Pada dasarnya pada aplikasi boot untuk linux, laptop anda bisa lebih dari 3 OS atau distro bahkan bisa puluhan . Selamat mencoba, hati-hati dalam melakukan partisi karena bisa mengakibatkan Windows anda atau Ubuntu anda menjadi rusak, dan berakibat fatal, oleh karenanya sekali lagi teliti. Selengkapnya...
Linux BackTrack dengan fitur-fitur yang menarik hanya ada 2 OS ( WinXP dan Ubuntu ) sekarang bisa tambah lagi menjadi 3 OS, OS yang terakhir adalah Linux BackTrack turunan dari Slack, yang merupakan distro live CD dengan fitur-fitur yang lengkap untuk melakukan penetrasi, namun bisa di install atau di copy ke hardisk, baik langsung saja kita memulainya.
Asumsi laptop anda sudah mempunyai settingan :
1.Posisi booting sebelum ada linux BackTrack adalah 2 OS ( pilihannya Ubuntu dan WinXP, booting ini biasanya digenerate pada saat kita menginstall linux Ubuntu, jadi step instalasi OS nya = WinXP baru Ubuntu ).
2.Ada partisi kosong di Linux Ubuntu ( pada saat saya instalasi ubuntu directory /home (sda7) itu sizenya lumayan besar kurang lebih ada 5-7 GB, memungkinkan BackTrack bisa saya copy ke directory ini )
3.No. 2 adalah option yang saya pakai, option lain anda bisa mengalokasikan partisi Windows untuk BackTrack ini, misal buat partisi baru menggunakan Partition Magic dan alokasikan 4/5 GB untuk si BackTrack.
4.Anda sudah mencoba menjalankan BackTrack live CD dan berjalan dengan baik di laptop anda.
4 asumsi yang diatas diharapkan sudah pernah anda jalankan dan tidak ada masalah.
Langsung saja kita mencoba untuk Install / Copy ke BackTrack Live CD ke laptop.
1.Masukkan BackTrack linux ke CD dan jalankan live CD di laptop anda.
2.Arahkan ke menu KDE atau mirip dengan Start kalo di windows dan pilih > Backtrack > Install BackTrack ( Not Tested !).
3.Perhatikan option-option yang ada :
•Source : ini otomatis yang menggenerate adalah sistem, jadi jangan di rubah, isinya adalah mount dari BackTrack Live CD, jadi biarkan default.
•Install BackTrack to: arahkan ke partisi yang sudah anda siapkan, sebaiknya anda lihat 1 per satu partisi yang ada di BakcTrack ada di /mnt/sda… silahkan anda lihat partisi mana yang sudah anda siapkan, dan selanjutnya pilih partisi tersebut untuk dialokasikan untuk linux BackTrack
•Write New MBR ( lilo.mbr ) to: biarkan default, umumnya adalah /dev/sda, isinya adalah mengarahkan file ke media MBR yang nantinya akan di baca laptop pada saat dia pertamakali booting.
•Instalation method: pilih “Real”, dan hilangkan checklist atau silang pada “Restore Original MBR after Lilo
4. Jika semua sudah berdasarkan settingan yang sudha disiapkan klik “Install”, nantinya presentasenya akan berjalan, tunggu hingga Complete.
5. Setelah Complete, cobalah periksa pada partisi yang sudah anda siapkan apakan BackTrack anda sudah tercopy disana.
6. Jika sudah pasti tercopy, keluarkan BackTrack Live CD dan restartlah laptop anda.
7. Jangan panik, hanya akan ada 1 pilihan pada saat booting Lilo menampilkan “BackTrack”, WinXP dan Ubutunya harus kita setting di Lilo si BackTrack ini, lanjutkan pilih BackTrack di Lilo.
8. Akan muncul Form Login, dengan keterangan User ‘root’ dan passwordnya ‘toor’, silahkan login dengan acount tersebut.
9. Jika sudah login, maka kita akan setting Lilo untuk menambahkan WinXP dan Ubuntu ke bootabl laptop, file konfigurasi Lilo ada di : /etc/lilo.conf
10. Edit filenya menggunakan mc, bt#me -e /etc/lilo.conf
11. Dan ini adalah settingan Lilo pada laptop yang saya pakai, anda bisa mencobanya:
=================== lilo.conf ======================
boot = /dev/sda
prompt
timeout = 60
#bitmap=/boot/splash.bmp
change-rules
reset
#vga = 769,771/773/792
vga = 769
image = /boot/vmlinuz
root = current
label = BackTrack
read-only
#Dibawah ini adalah penambahannya, yg diatas jangan dirubah, settingan defaultnya.
#Windows
other = /dev/sda1 <= partisi Windows umumnya ada pada disini label = WinXP <= label yang akan muncul di Lilo pada saat boot table = /dev/sda <= alokasi table pada MBR #Ubuntu image = /mnt/sda6/boot/vmlinuz-2.6.24-19-generic initrd = /mnt/sda6/boot/initrd.img-2.6.24-19-generic root = /dev/sda6 label = Ubuntu =============================================== Pada bagian “<=” adalah keterangan, aslinya tidak ada pada lilo.conf ini. Pada Windows alokasi tersebut sudah akan menjalankan sistemnya pada saat booting, namun sedikit rumit untuk Ubuntunya, akan saya jelaskan dibawah ini : image : vmlinuz / image boot yang berada pada mount point ubuntu, pada opsi ini BackTrack me mount nya di sda6 dan tinggal saya arahkan saja ke file vmlinuz-2.6.24-19-generic, vmlinuz ini bisa ada banyak pada Ubuntu, tergantung update yang sering anda jalankan, tinggal kita pilih kernel versi berapa yang akan kita jalankan nanti, pilihan ini juga harus anda ingat-ingat, jika anda menjalankan auto update lagi maka pada Ubuntu anda akan ada kernel baru dan anda harus merubah settingan ini, dan sesuaikan dengan kernel yang sudah anda update. • initrd : sama halnya dengan keterangan diatas, ini adalah bagian bootable pada Ubuntu dan versi kernelnya harus sama dengan isian pada image (-2.6.24-19-generic, belakangnya harus sama) • root : alokasi partisi untuk linux Ubuntu pada /dev/ biasanya jika pada mount /mnt/ Ubuntu ke pada sda6 maka pada /dev nya pun akan berada pada /dev/sda6 • label : label yang akan muncul pada layar Lilo anda, untuk mewakili Ubuntu. 12. Setelah langkah panjang diatas, simpanlah file lilo.conf ( F2 atau klik save ) 13. Cobalah reboot BackTrack anda untuk melihat hasilnya bt#reboot 14. Jika berhasil akan ada 3 menu pilihan pada Lilo ( BackTrack, WinXP dan Ubuntu ) 15. Anda tinggal mencoba satu per satu pilihan tersebut. 16. Untuk menjalankan desktop Linux BackTrack anda, loginlah sebagai root dengan password toor, kemudian jalankan startx bt#startx [enter] Pada dasarnya pada aplikasi boot untuk linux, laptop anda bisa lebih dari 3 OS atau distro bahkan bisa puluhan . Selamat mencoba, hati-hati dalam melakukan partisi karena bisa mengakibatkan Windows anda atau Ubuntu anda menjadi rusak, dan berakibat fatal, oleh karenanya sekali lagi teliti. Selengkapnya...
Sabtu, 19 Maret 2011
Perintah-Perintah Dasar Linux
sumber gambar : rob13y.wordpress.com
• ls
– Melihat listing direktori
• cd
– Masuk ke dalam direktori
• pwd
– Melihat sedang berada pada direktori mana
• mkdir
– Membuat direktori baru
• rmdir
– Menghapus direktori baru
• touch
– Membuat file baru
• rm
– Menghapus file
• cat
– Menampilkan isi file
• pico
– Melakukan editing file
• vi atau vim
– Melakukan editing file
• cp
– Melakukan kopi file
• date
– Menampilkan tanggal dan jam sistem
• mount
– Melakukan mount filesistem
• umount
– Melakukan unmounting filesistem
• su
– Masuk sebagai root
• su –l <user>
– Masuk sebagai user
• man
– Menampilkan manual perintah tertentu
lengkap bersama sintaks dan parameternya
• help
– Menampilkan perintah-perintah yang ada
Selengkapnya...
• ls
– Melihat listing direktori
• cd
– Masuk ke dalam direktori
• pwd
– Melihat sedang berada pada direktori mana
• mkdir
– Membuat direktori baru
• rmdir
– Menghapus direktori baru
• touch
– Membuat file baru
• rm
– Menghapus file
• cat
– Menampilkan isi file
• pico
– Melakukan editing file
• vi atau vim
– Melakukan editing file
• cp
– Melakukan kopi file
• date
– Menampilkan tanggal dan jam sistem
• mount
– Melakukan mount filesistem
• umount
– Melakukan unmounting filesistem
• su
– Masuk sebagai root
• su –l <user>
– Masuk sebagai user
• man
– Menampilkan manual perintah tertentu
lengkap bersama sintaks dan parameternya
• help
– Menampilkan perintah-perintah yang ada
Selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)